0
(0)

Anda perlu ketahui jenis dan fungsi bronjong yang bisa dipasang di lapangan. Bronjong yang biasanya dipasang mulai dari wilayah pesisir pantai hingga dataran tinggi atau pegunungan memang sangat bermanfaat. Terutama pada saat membangun bangunan tertentu yang nantinya dihuni oleh manusia. Sementara itu, bangunannya termasuk di daerah rawan tanah bergerak.

Jenis dan Fungsi Bronjong

Diketahui ada beberapa jenis bronjong yang dapat didesain, dibuat, dan dipasang di lokasi tertentu. Lokasi-lokasi yang sangat membutuhkan bronjong untuk mengantisipasi dan menghindari kondisi tidak diinginkan. Misalnya, tanah bergerak seperti longsor, ambles, abrasi, dan sejenisnya.

Tentu saja kondisi seperti itu sangat berbahaya jika tidak segera diantisipasi secepatnya. Oleh karenanya, pemasangan bronjong sangat penting di beberapa lokasi yang diperkirakan rawan tanah bergerak seperti itu. Anda sekalian juga perlu ketahui jenis dan fungsi bronjong yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bronjong Kawat

Jenis bronjong kawat terbuat dari anyaman kawat dari bahan baja yang dilapisi galvanis tebal, sehingga dijamin kuat dan tahan lama terhadap karat. Anyaman kawat baja tersebut nantinya akan dipasang di titik lokasi yang dianggap membutuhkan pemasangan bronjong.

Sementara itu, bentuk dan ukuran anyamannya disesuaikan dengan kebutuhan bronjong yang akan dipasang. Biasanya anyaman berbentuk segi enam (hexagonal) dengan tiga lilitan baja yang kuat. Untuk membuat anyamannya memang tidak mudah dan tidak bisa menggunakan tangan kosong. Harus dibantu mesin anyam khusus bronjong untuk dapat membuat anyaman dari baja yang kuat.

Setelah anyaman dari kawat baja sudah jadi, maka bisa dirakit menjadi bentuk/ ukuran yang diinginkan dan diisi dengan material kuat. Materialnya bisa dipilih batu-batu sungai yang berukuran sedang. Ukurannya seharusnya sama, sehingga perlu dipecahkan dulu hingga ukurannya sama. Material batu tersebut sama yang digunakan untuk membuat pondasi bangunan.

Baca juga: Harga Bronjong Kawat

2. Bronjong Angkur

Jenis bronjong berikutnya, yaitu angkur. Disebut angkur karena bentuk bronjongnya menyerupai anchor seperti huruf L. Namun dalam pemasangannya, mungkin bentunya berbeda-beda tetapi fungsinya tetap sama, yaitu menahan tanah agar tidak bergerak atau longsor.

Bronjongnya masih menggunakan keranjang beranyaman bahan kawat baja berlapis galvanis tebal agar kuat dan tahan lama. Jenis bronjong yang satu ini juga dapat dipasang dilokasi tebing sungai/ jalan yang memiliki kecuraman yang tinggi. Fungsi angkur disini adalah untuk menambah kekuatan dari susunan bronjong kawat dalam menahan tekanan aktif tanah yang mengakibatkan kelongsoran.

Pada daerah lereng yang curam, jika tidak bronjong tidak diberi angkur, maka kemungkinan bronjong terguling lonsor lebih besar. Dengan adanya angkur, berfunsi sebagai perkuatan tambahan seperti fungsi baja pada konstruksi beton.

Jenis bronjong yang direkomendasikan untuk dipasang pada daerah yang lereng nya curam, yaitu bronjong angkur. Biasanya pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan pihak kontraktor atau developer dibantu oleh para tenaga ahli melakukan survei terlebih dulu. Setelah itu, merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk ketahui jenis dan fungsi bronjong yang akan dipasang.

Artikel Terkait:

Apakah artikel ini membantu ?

Silahkan beri rating jika bermanfaat.

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.